Pembangunan PLTM ini dimulai pada tahun 2013, menggunakan dana APBD Kabupaten Tambrauw. PLTM Warabiai Sausapor diperkirakan dapat menerangi sekitar 2500 sampai dengn 3000 rumah.
“Saya ditugaskan Bapak Presiden untuk meresmikan PLTM Warabiai dan Bandar Udara Werur di Tambrauw, walaupun pembangunannya lama, saya sangat mengapresiasi bahwa APBD digunakan untuk hal yang sangat bermanfaat”, ujar Jonan seperti yang dikutip dari website Kementerian EBTKE, Selasa (13/2).
Jonan menyampaikan bahwa Bapak Presiden selalu berpesan bahwa APBN, APBD dan Dana Otonomi Khusus serta dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah harus digunakan dan dikembalikan untuk kemanfaatan masyarakat, dari rakyat kembali ke rakyat.
PLTM Warabiai kondisinya telah beroperasi melayani beban secara bergantian dengan PLTD milik PLN berkapasitas 250 kW. Saat ini, beban puncak Distrik Sausapor mencapai 170 kW, dilayani oleh PLTD pada pukul 18.00-06.00 WIT dan PLTM Warabiai pada pukul 08.00-12.00 WIT dan pukul 14.00-17.00 WIT.
Untuk menambah performa PLTM pada saat ini (musim kemarau), Pemda Tambrauw sedang memperbaiki saluran pembawa yang ditargetkan selesai pada tahun ini. Listrik yang dihasilkan dari PLTM ini dijual ke PLN dengan harga Rp 1.500/kWh. Adapun pengelola PLTM tersebut adalah Perusda PT. Tambrauw Bersinar Abadi.
Jonan juga berpesan, karena luasnya pulau Papua, khususnya Kabupaten Tambrauw, diharapkan Pemda dapat mengusulkan ke Kementerian ESDM dan PT. PLN untuk dibangun pembangkit Off Grid. “Bisa untuk diusulkan dibangun PLTMH atau PLTS dan sebagainya untuk wilayah sekitar pembangkit, karena jika menunggu saluran transmisi PLN masih lama karena memerlukan biaya yang besar” ungkap Jonan.