Jakarta – Majalahcsr. PT Trakindo Utama (Trakindo) meningkatkan dukungannya untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalitas guru dalam memajukan pendidikan nasional yang berkarakter melalui lokakarya Praktik Pembelajaran Guru Terbaik (PPGT) dan kompetisi Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL) 2017 di Jakarta. Praktik Pembelajaran Guru Terbaik telah diselenggarakan oleh Trakindo sejak tahun 2012, dan kompetisi Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan bagian dari program pendidikan Trakindo Bangun Karakter Bangsa yang dimulai pada tahun 2016.
Kontribusi Trakindo dalam bidang pendidikan terkait pelatihan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan telah diakui oleh pemerintah Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada tahun 2016 antara Trakindo sebagai mitra pemerintah dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Trakindo mendukung upaya meningkatkan kompetensi guru serta memajukan pendidikan nasional, dan hal ini sejalan dengan visi, misi dan komitmen perusahaan. Program pendidikan Trakindo Bangun Karakter Bangsa adalah kontribusi kami untuk mendukung Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015 – 2019 yang bertujuan melakukan peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter,” Ujar Managing Director PT Trakindo Utama Ali Alhabsyi dalam keterangan resminya (8/8).
Melalui lokakarya Praktik Pembelajaran Guru Terbaik, guru berkesempatan memperluas wawasan dan menerapkannya di sekolah masing-masing. Dalam penerapannya, diperlukan Pembelajaran Berbasis Proyek yang mendorong tumbuhnya nilai-nilai karakter dalam penguatan pendidikan karakter, seperti tanggung jawab, mandiri, kreativitas, dan berpikir kritis.”
Lokakarya Praktik Pembelajaran Guru Terbaik tahun 2017 mengusung tema “Pendidik Berkualitas Majukan Penerus Bangsa” dengan pembicara antara lain Dr. Arie Budhiman, M.Si., Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia serta Frans Sugiarta, Education Academy Director, United in Diversity Forum. Guru dari 40 Sekolah Dasar Negeri (SDN) binaan Trakindo di seluruh Indonesia, guru sekolah lainnya dan tamu undangan dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam lokakarya ini.
Sebuah pameran yang menampilkan karya para peserta kompetisi Pembelajaran Berbasis Proyek 2017 juga memeriahkan Lokakarya Praktik Pembelajaran Guru Terbaik 2017. Hasil karya peserta yang berasal dari 40 SDN binaan Trakindo ini kemudian dinilai oleh dewan juri untuk menentukan 4 karya terbaik. Dasar penilaiannya dilihat dari besarnya dampak positif Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap lingkungan sekolah dan masyarakat, keaktifan siswa, ragam responden sebagai sumber informasi, bentuk publikasi hasil penelitian, dan jangkauan publikasi.
“Pembelajaran Berbasis Proyek adalah usaha meningkatkan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran berdasarkan berbagai masalah di lingkungan sekolah sehingga menghasilkan karya nyata baik untuk siswa, lingkungan sekolah maupun masyarakat. Saat ini seluruh sekolah binaan Trakindo telah menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek, dan mereka antusias turut serta dalam kompetisi Pembelajaran Berbasis Proyek. Program ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk terus berkarya serta menginspirasi berbagai pihak lain untuk turut mendukung keberhasilan pendidikan nasional,” tambah Ali.
Selain pada tingkat sekolah dasar, Trakindo juga menerapkan program tanggung jawab sosial perusahaan pada tingkat pendidikan menengah. Sejak tahun 1996, Trakindo bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam membantu SMK dan Politeknik untuk membangun program studi Teknik Alat Berat. Melalui Trakindo Cooperative Education Program (COOP), Trakindo bermitra dengan delapan SMK dan enam politeknik di seluruh Indonesia melalui kurikulum yang saat ini telah diadopsi oleh pemerintah menjadi kurikulum nasional untuk menciptakan generasi terampil dan berkarakter dalam bidang alat berat secara berkelanjutan. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 3.000 lulusan dan lebih dari 100 guru dan tenaga pendidik yang telah mendapatkan manfaat dari program tersebut.