banner
Berita

Terapkan Perikanan yang Berkelanjutan untuk Masa Depan Pasokan Ikan

1304 views

Bali – Majalahcsr. Program Seafood Savers berangkat dari kian besarnya kebutuhan pangan penduduk Bumi tetapi di sisi lain masih ada praktik-praktik perikanan tidak ramah lingkungan. Lebih dari delapan tahun berjalan, program Seafood Savers yang diinisiasi organisasi lingkungan WWF-Indonesia telah menunjukkan sejumlah pencapaian.

Pemimpin Program Bentang Sunda dan Perikanan WWF Indonesia, Imam Mustofa mengatakan untuk mewujudkan perikanan berkelanjutan ini juga menghadapi lebih banyak tantangan. Praktik bisnis perikanan yang tidak ramah lingkungan misalnya penggunaan bom ikan atau cantrang yang tidak selektif menurut Imam, menyebabkan terjadinya kekurangan pasokan ikan (over fishing) maupun menurunnya sumber daya perikanan.

Imam menyebutkan data bahwa saat ini 72,2 persen 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) sudah mengalami kekurangan pasokan ikan. Sedangkan data dari Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan bahwa 50 persen perikanan global sudah mengalami over fishing.

Dok. Mongabay

“Tak hanya di sektor penangkapan, sebagian budi daya perikanan pun masih menerapkan bisnis yang tidak berkelanjutan,” lanjutnya dalam pertemuan tahunan Seafood Savers yang diadakan Senin-Selasa (7-8 Mei 2018) lalu di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, seperti yang dilansir oleh Mongabay.com, Jumát (18/5).

Secara global, ada standar Marine Stewardship Council (MSC) untuk perikanan tangkap dan Aquaculture Stewardship Council (ASC) untuk perikanan budi daya yang mengacu pada Kode Perilaku Perikanan yang Bertanggungjawab (CCRC) versi FAO. “Melalui Seafood Savers, kami memberikan pendampingan teknis kepada perusahaan-perusahaan perikanan agar bisa mencapai standar ASC maupun MSC,” tambahnya.

Tujuannya, kata Imam, selain untuk menjaga masa depan sumber daya perikanan juga untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan posisi tawar produk ikan Indonesia di pasar global.

Dok. Mongabay

Sejumlah perusahaan bidang perikanan hadir pada pertemuan tahunan Seafood Savers (7-8/5) yaitu dari sektor penangkapan, budi daya, ataupun pembeli, seperti PT Balinusa Windumas, PT Samudera Eco Anugerah, Celebes Rumput Laut, dan PT Samudera Eco Anugerah. Perusahaan yang hadir antara lain dari Denpasar, Probolinggo, Sidoarjo, Makassar, dan kota lainnya.

Komoditas mereka beragam, seperti udang windu, udang vaname, rumput laut, ikan karang, tuna, dan lain-lain. Mereka terikat komitmen bersama agar bisnis perikanan di Indonesia lebih berkelanjutan, sebagaimana dicita-citakan dalam program Seafood Savers.

Keywords: , ,
banner