Jakarta – Majalahcsr. Penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir merupakan prioritas utama pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Selain itu hal ini merupakan target dari Sustainability Development Goals (SDGs).
Pemerintah mengklaim telah banyak yang dilakukan untuk mencapai hal ini. Mulai di tingkat masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan di tingkat primer dan rumah sakit, memperkuat jejaring rujukan, meningkatkan akses dan pembiayaan jaminan kesehatan, namun pemerintah kurang percaya diri karena hasil yang dicapai belum optimal.
Akhirnya Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Pemerintah Amerika melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Kemitraan ini disebut juga dengan nama USAID Jalin, sebuah komitmen USAID dan Kemenkes sejak bulan Desember 2017, untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir (neonatal).
Dalam 5 tahun mendatang, dengan komitmen senilai US$55 juta, program USAID Jalin akan menyatukan berbagai pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah. Baik pemerintah, peyedia layanan kesehatan, dunia usaha, masyarakat madani, akademisi dan media masa.
Pada tahun pertama, Jalin bekerja di provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan untuk mempengaruhi potensi pasar dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi baru lahir, juga memastikan agar dampaknya menjangkau masyarakat rentan dan tidak mampu.
