Jakarta – Majalahcsr. Paradigma masyarakat dalam mencegah lebih baik daripada mengobati adalah sesuatu yang sulit diubah. Pasalnya, jika mencegah penyakit gigi dengan gosok gigi, niscaya budget ke dokter akan berkurang dan dokter gigi akan berkurang.
Setidaknya itu yang disampaikan oleh GM Unilever Indonesia Foundation, Sinta Kaniawati, Jumát (31/5).
Usaha yang dilakukan oleh Sinta memang tidak mudah, butuh waktu lama dan berulang agar apa yang ditargetkan tercapai. Menurutnya hal ini merupakan pekerjaan rumah untuk bisa mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
“Bahkan dari 17 tujuan SDGs yang ingin dicapai pemerintah pada 2030, Unilever hanya berkontribusi kecil,” papar Sinta.

Dok. Majalahcsr
Tantangan yang sebelumnya disebutkan oleh Sinta juga telah berusaha diatasi. Misalnya melakukan berbagai program dengan menyasar sekolah dan ibu-ibu. Namun dalam sosialisasi tidak serta merta yang disasar menerima dengan tangan terbuka.
Kemudian jika bicara tentang sampah, siapa yang sudah melakukan pemisahan sampah organik dan non organik? Hal sekecil itu ternyata sulit untuk ditularkan. “Tapi kami tidak putus asa,” jelasnya.
Meskipun didukung 100% oleh perusahaan, namun Sinta menjelaskan bahwa bukan hanya dukungan internal yang dibutuhkan perusahaan. Melainkan harus ada dukungan stakeholder, yaitu masyarakat dan pemerintah.
Governance & Corporate Affairs Director Unilever Indonesia, Sancoyo Antarisko menambahkan, masalah kesehatan di masyarakat terlalu besar untuk dipegang pemerintah sendiri. Sehingga perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, dalam hal ini swasta.
Dikatakannya bahwa dukungan pemerintah paling penting. Baik pemerintah pusat maupun daerah. “Seperti SDGs ke 17 yaitu kolaborasi, sehingga kita selalu melakukan kolaborasi,” tutup Sancoyo.

Dok. Majalahcsr