banner
Mahariah melewati tumpukan sampah di salah satu sisi pulau. Pengolahan sampah menjadi salah satu PR utama.Dok. Astra
Berita

Siapa yang Butuh Bantuan Investasi Di Bidang Sampah?

2676 views

Jakarta – Majalahcsr. Pengelolaan sampah tidak terbatas akan pendanaan saja. Masih banyak permasalahan yang menjadikan pengolahan sampah yang secara massif bisa terwujud.

Namun ada salah satu perusahaan manajemen investasi yang khusus untuk membiayai perusahaan, proyek dan infrastruktur untuk mengatasi persoalan sampah plastik bernama Circulate Capital membuka kesempatan ini. Pelaku usaha sektor pengelolaan limbah padat dan daur ulang di Indonesia diundang untuk berkesempatan mendapat suntikan modal.

Perusahaan saat ini tengah mengumumkan Request For Proposal (RFP) bagi pelaku usaha yang butuh modal untuk mempercepat proses penanganan masalah plastik di laut. Pelaku diminta mengajukan proposal investasi di bidang pengumpulan, pemilahan dan pemrosesan, atau daur ulang sampah.

Dipimpin oleh Rob Kaplan, co-founder dari Closed Loop Partners, Circulate Capital menyatakan akan berinvestasi di entitas perusahaan pengelolaan limbah padat dan daur ulang di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Sampah plastik di laut menjadi tantangan besar bagi negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dia menyebut bahwa dengan memperbaiki sistem limbah dan daur ulang di China, Indonesia, Vietnam, Thailand dan Filipina akan bisa mengatasi 45% sumber sampah plastik yang menuju laut.

“Negara-negara Asia Selatan dan Tenggara menghasilkan limbah plastik paling banyak, tetapi sebagian besar karena mereka tidak memiliki infrastruktur limbah yang dibutuhkan untuk mengelola masalah [sampah plastik],” kata Rob Kaplan, pendiri dan CEO Circulate Capital, dalam rilis seperti yang dilansir oleh Bisnis, Kamis (19/7).

Rob yakin bahwa dengan menyuntikkan modal ke perusahaan lokal yang inovatif akan bisa jadi langkah penting untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke laut. Sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki kesehatan masyarakat setempat.

Selain Indonesia, negara lain yang jadi incaran adalah India, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

 

Keywords: , ,
banner