Jakarta – MajalahCSR. Nutrisi menjadi peran penting bagi perkembangan sumber daya manusia. Sayangnya fakta mengatakan bahwa masih banyak anak- anak di Indonesia belum mendapatkan nutrisi yang cukup.
Jangankan nutrisi, bahkan makan pun banyak yang masih kesulitan. “Banyak yang makan satu telur dibagi empat bersama keluarganya,” ujar Andi Prasetyo, Head of Japfa Foundation disela-sela acara Peran Filantropi Dalam Penanganan Nutrisi Bangsa di Wisma Indocement, selasa (20/12).
Kurang gizi terselubung seperti fenomena gunung es. Gizi buruk menjadi penyebab separuh kematian anak Indonesia. Sedangkan anak yang bertahan akan menghambat perkembangan otak yang mempengaruhi kecerdasan dan potensi belajar anak.
“Makanan yang miskin gizi kurang diperhatikan. Kemiskinan tidak ada hubungannya dengan gizi,” ujar dr. Amaranila Lalita Drijono, SpKK, Founder Gerakan Makan Sehat Anak Sekolah.
12 tahun pertama adalah masa emas untuk anak. Tahun-tahun ini akan mempengaruhi perkembangan anak, sehingga pasokan nutrisi yang cukup sangat diperlukan.
