banner
Tumpukan sampah plastik. Dok. Tokomesin.com
Berita

Sampah Plastik di Indonesia Peringkat Dua Dunia

3160 views

Jakarta – Majalahcsr. Plastik menjadi suatu materi yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun manfaatnya banyak, tetapi sampah plastik yang dibuang sembarangan menjadi ancaman bagi keberlanjutan kehidupan manusia.

Plastik dikembangkan sejak tahun 1930. Materi ini menjadi penopang kehidupan manusia dalam banyak hal, mulai packaging, membungkus obat dan lainnya.

Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, dalam Jurnal Science, tahun 2015 menjelaskan hasil penelitiannya mengenai jumlah sampah plastik yang masuk ke laut. Dari estimasi 275 juta metrik ton (MT) sampah plastik produksi 192 negara di seluruh dunia pada tahun 2010, diperkirakan terdapat antara 4,8 – 12,7 juta MT masuk ke lautan lepas.

Bisa ditebak, Indonesia menjadi peringkat kedua negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia yaitu sebesar 3,2 juta MT. Seperti yang dikutip dari Tirto.id, Tiongkok menempati urutan pertama sebesar 8,8 juta MT dan disusul oleh Filipina diperingkat ketiga yaitu sebesar 1,9 juta MT.

Kenapa Indonesia menjadi urutan kedua? Keadaan geografis Indonesia yang memiliki garis pantai panjang turut memberikan kontribusi terhadap banyaknya sumbangan sampah ke lautan. Satu yang  paling menentukan adalah produksi sampah plastik itu sendiri.

Kebiasaan masyarakat di wilayah pesisir banyak memakai produk-produk kemasan plastik terutama kemasan plastik ukuran kecil. Daya beli mereka membuat konsumsi kemasan sachet di wilayah pesisir menjadi banyak. Belum lagi penggunaan plastik sebagai pembungkus barang belanja di pusat perbelanjaan.

“Padahal keberadaan sampah plastik di lautan selain makin sulit terurai, sampah plastik menjadi ancaman bagi kehidupan hewan laut dan ekosistem terumbu karan, ” jelas Jenna Jambeck dalam diskusi Break Free from Plastic, di Kantor Walhi, Jakarta, Senin (12/6).

Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan sembilan juta ton sampah plastik setiap tahun dibuang ke laut di Indonesia. Karena itu, Indonesia saat ini menyandang predikat negara penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia.

Menko Maritim dan Mentri KKP. Dok Mongabay.co.id

Susi menjelaskan jika sampah plastik memenuhi lautan maka otomatis ikan akan hilang dan akhirnya mengurangi pendapatan nelayan serta merusak biola laut. Menurut dia, sampah plastik yang dibuang ke laut harus ditangani khusus dengan mengangkutnya ke darat.

“Di Kolaka ini ada Antam dan beberapa bank milik BUMN,  harus bersinergi membuat program penanganan sampah di laut,” ujar Susi Pudjiastuti seperti yang dikutip Antara saat kunjungan kerja di Kabupaten Kolaka, Selasa (21/3).

Untuk mengelola sampah plastik, Menurut Susi sebenarnya BUMN itu bisa membeli mesin pengolah sampah plastik, agar sampah tidak dibuang ke sungai dan laut, namun dapat diolah kembali. Ditakutkan Susi, ketika orang masih membuang sampah di sungai dan laut akan lebih banyak sampah dari pada ikannya.

banner