banner
Ilustrasi Polusi dari Kendaraan Bermotor. Foto : Fiona Langostina/Pixabay
Wawasan

Polusi Udara Bisa Meningkatkan Potensi Kebutaan

589 views

MajalahCSR.id – Udara yang kotor yang mengandung polutan ternyata tak hanya mengancam saluran pernapasan.  Menurut penelitian pada 2019 silam, ternyata ada hubungan antara penyakit glukoma bahkan katarak dengan polusi udara.

Mengutip Intelligentliving, kajian terbaru yang belum lama dimuat dalam jurnal British Journal of Ophthalmology, menyebutkan udara kotor juga memperburuk risiko kehilangan penglihatan yang dipengaruhi usia, atau diistilahkan age-related macular degeneration (AMD).  

Terdapat 200 juta orang di seluruh dunia dengan gangguan AMD. Tanpa pengobatan yang benar gangguan ini bisa memicu kebutaan secara permanen. Hal ini terjadi terutama bagi mereka yang berada di atas usia 50 tahun.

Mayoritas penyebabnya adalah kondisi kesehatan fisik yang menurun (diakibatkan obesitas atau rokok) dan genetik. Namun demikian, ada faktor lainnya yaitu  ancaman kualitas udara buruk.

Chris Inglehearn, professor dari Universitas Leeds, Inggris, yang menjadi bagian dari kajian mengatakan, studi terbaru tersebut sangat relevan dengan riset sebelumnya di 2019 yang dilakukan di Taiwan tentang relasi kesehatan dan polusi.

“Faktanya adalah, dua riset independen yang berbeda waktu ini menghasilkan kesimpulan yang sama, sehingga makin meyakinkan kita tentang hubungan polusi dengan kesehatan mata,” ujar Inglehearn.

Mata sangat rentan dengan kerusakkan yang disebabkan partikel kecil yang terhisap (lalu terbawa oleh aliran darah)  karena di area mata  terjadi aliran darah yang cepat.

Menurut Paul Foster dari University College London, terdapat banyak aliran darah yang menuju retina. “Kami pikir konsekuensinya adalah distribusi polutan menjadi lebih banyak menuju mata dibanding organ tubuh lain. Hal inilah yang menyebabkan polusi sebagai ancaman yang besar,” kata Foster.

Para pakar dalam studi menganalisis data dari database penyimpan sampel biologi di Inggris. Data yang didapatkan berasal dari 116.000 orang, berusia 40 – 69 tahun tanpa masalah kesehatan mata di awal kajian. Lalu, sebanyak 50.000 diantaranya diperiksa kesehatan retinanya melalu perangkat scan mata.   

Ternyata, risiko AMD bertambah menjadi 8% bila seseorang terpapar partikel polutan meski berukuran kecil. Risiko makin bertambah sampai 12% jika terpapar nitrogen dioksida atau partikel polutan yang lebih besar. Meski demikian, kondisi responden juga ditentukan oleh umur, berat badan, kebiasaan merokok, dan parameter kebugaran lain.

Riset juga hanya mengamati paparan polutan yang hanya berasal dari luar ruang. Mengenai hal ini, Foster menekankan, polusi udara dari dalam ruangan pun penting untuk diperhatikan.

World Health Organization (WHO) mengingatkan bahwa 90% manusia di dunia hidup dalam  lingkungan yang terpapar polusi. Sehingga, penting untuk menyadari bahaya terhisapnya partikel polutan oleh tubuh yang bisa mengakibatkan peradangan termasuk ke area mata.

 

banner