Jakarta – Majalahcsr. PT Pertamina Gas (Pertagas) memperoleh beberapa penghargaan bergengsi pada ISDA (Indonesia Sustainable Development Award). Pertagas secara total memperoleh 3 (tiga) gold dan 2 (dua) silver dalam ISDA 2018.
ISDA diberikan kepada perusahaan atau lembaga non pemerintahan yang dinilai berperan dalam turut mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainabilty Development Goals), melalui aktifitas-aktifitas dalam pemenuhan tanggung jawab sosial organisasinya masing-masing, sesuai dengan pedoman yang yang dituangkan dalam ISO 26001 : 2013
“Pertagas pada ISDA 2018 ini mengajukan lima program unggulan dari empat area operasi Pertagas yaitu Southern Sumatera Area (SSA), Western Java Area (WJA), Eastern Java Area (EJA) dan Kalimantan Area (KAL),” terang Operation Director Pertagas, Ahmad Herry Syarifudin dalam keterangan resmi, Jumát (7/9)
Herry menjelaskan bahwa pada tahun ini tidak hanya program pemberdayaan yang diajukan namun juga program lingkungan yang juga menjadi salah penilaian dalam ISDA 2018.
Pada tahun ini Pertagas memperoleh penghargaan Gold untuk area SSA di bidang kesetaraan gender melalui program Toga Mandiri Gunung Ibul di kota Prabumulih, Sumatera Selatan; area EJA di bidang partisipasi dalam pemberdayaan laut dan pesisir melalui program Desa Rumput Laut di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur; dan area KAL di bidang penganggulan kelaparan melalui program Pesantren Mandiri di Kutai Timur, Kota Bontang.
Sedangkan penghargaan Silver diberikan kepada WJA untuk program sanitasi melalui pembangunan sumber air bersih di Desa Babelan, Kabupaten Bekasi dan KAL di bidang penganggulan kelaparan lainnya melalui program Pesantren Mandiri, di Kutai Timur, Kota Bontang.
“Kami sangat bersyukur atas penghargaan tersebut, karena ini bisa menjadi indikator keberhasilan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang kami lakukan,” jelasnya.
Penghargaan yang diterima tahun ini diharapkan Herry akan mampu meningkatkan citra perusahaan dan menambah hubungan erat dengan stakeholders di sekitar area operasi Pertagas. Dengan penilain tersebut diharapkan kedepannya program-program CSR Pertagas akan lebih terarah dan berkualitas.
“Penghargaan bukan tujuan akhir bagi kami, namun bagaimana Pertagas sebagai bagian dari masyarakat mampu memberikan kontribusi kepada para stakeholder, sehingga terjadi simbiosis mutualisme yang nantinya akan saling menguntungkan semua pihak,” tutup Herry.