Jakarta – Majalahcsr. Kebutuhan daging ayam di Indonesia semakin meningkat. Permintaan pasar ini menyediakan kesempatan baru sekaligus tantangan bagi peternak ayam.
Harga ayam hidup, DOC, pakan dan lainnya menjadi fluktuatif dan banyak peternak ayam broiler tidak selalu mendapat untung. Peternak harus mampu mengadopsi praktek yang lebih baik dan berinvestasi pada sistem untuk meningkatkan produksi dan keuntungan yang lebih tinggi.
Hal ini melatarbelakangi diluncurkannya buku Broiler Signal edisi bahasa Indonesia. Buku ini merupakan terjemahan dari buku Broiler Signal edisi bahasa Inggris pada tahun 2014. Edisi baru ini tidak hanya diterjemahkan namun juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Indonesia.

Dok. Gege
Ayam broiler merupakan ternak yang sangat cepat pertumbuhannya sehingga membutuhkan perawatan yang intens. Tidak ada waktu untuk memperbaiki kesalahan; Kesalahan berarti biaya tinggi. Menghindari kesalahan merupakan salah satu hal yang sangat krusial/penting.
Pengelolaan yang tepat dimulai dengan mengenali sinyal-sinyal pertumbuhan. Buku Broiler Signal memberikan saran praktis untuk peternak unggas, manajer, staf teknis dan dokter hewan untuk mengoptimalkan lingkungan dan kesehatan ayam broiler mereka di Indonesia.
Buku Broiler Signals mendukung peternak unggas dalam peran mereka sebagai seorang wirausahawan melalui pengelolaan yang optimal dan langsung dapat merasakan hasilnya.
Acara peluncuran buku ini dilakukan di Erasmus Huis, Kingdom Of the Netherland pada hari senin (19/6). Salinan resmi dari edisi baru dalam bahasa Indonesia diserahkan oleh Lucie Wassink, Atase Pertanian Kedutaan Besar Belanda di Jakarta kepada peternak broiler yang berpartisipasi dalam proyek DIFS (Dutch-Indonesian Programme On Food Security) Live.

Dok. Gege
“ Kami sangat bangga menjadi bagian dari peluncuran buku Broiler Signal edisi bahasa Indonesia ini yang akan menjadi panduan yang berguna untuk mengembangkan keahlian praktis maupun kemampuan beternak broiler” ujar Lucie.