Jakarta – Majalahcsr. Najwa Shihab seorang Duta Baca Indonesia merasa bahwa saat ini minat membaca di Indonesia harus di tumbuhkan. Namun dirinya juga mengapresiasi banyak pihak yang telah berusaha untuk menyebarkan buku.
Salah satunya kegiatan dari Danamon – Adira Berbagi buku. Saat ini buku-buku ini sudah tersebar di 2000 titik, suatu kabar yang menggembirakan.
“Banyak pihak swasta yang sekarang melakukan CSR-nya dalam bentuk buku,” ujarnya saat acara Danamon – Adira Berbagi Buku, Kamis (2/8).
Namun Nana, panggilan akrab Najwa, menyayangkan bahwa sekarang banyak orang tua yang merasa tugasnya sudah selesai untuk mengajari anaknya membaca saat sang anak sudah bisa mengeja dan membaca. Padahal esensi membaca bukanlah demikian.
Dok. Danamon
Membaca adalah menautkan ide. Sehingga dengan membaca, seseorang akan bisa memahami tema dari bacaan tersebut sekaligus makna yang ingin disampaikan.
“Banyak yang bisa membaca, tapi tidak paham apa yang dibaca,” tukasnya.
Mengenai tema buku bacaan bagi masyarakat di daerah, Nana menuturkan bahwa mereka akan melahap semua buku yang disodorkan. Berbeda tantangannya dengan masyarakat perkotaan yang mempunyai banyak jenis buku yang ingin dibaca.
Sayangnya, saat ini banyak juga masyarakat yang membaca sekilas suatu informasi, tanpa merasa harus mencari sumber informasinya. Hal ini tentunya melenceng dari esensi membaca untuk memahami suatu informasi.
Biasanya dalam membaca buku, seseorang bisa berhati-hati menyerap informasi. Sehingga bisa menunda mengambil kesimpulan hingga halaman terakhir.
“Sikap utama pembaca adalah ingin tahu, lawannya sok tahu. Banyak yang sekarang terjebak dengan sikap sok tahunya. Banyak yang membaca untuk mencari dalil kebenaran, bukan untuk mendiskusikan,” tegasnya.
