banner
MoU GAR dan CIRAD, GAR dan LDA
Berita

MoU antara Golden-Agri Resources dengan CIRAD dan LDA

1191 views

Jakarta – MajalahCSR. Dalam mendorong upaya-upaya keberlanjutan di sektor agri-bisnis, dibentuklah platform regional baru yaitu Sustainable Agricultural Landscapes in Southeast Asia (SALSA). Platform ini memberikan pelatihan-pelatihan berbasis penelitian dan meningkatkan standar keberlanjutan bagi rantai komoditas pertanian utama termasuk kelapa sawit.

Secara khusus, platform ini dimaksudkan untuk memperkuat standar keberlanjutan, berbagi pengetahuan dan inovasi, dan meningkatkan jumlah manajer perkebunan yang terlatih dalam hal praktik keberlanjutan dan standar sertifikasi.

Sustainable Agricultural Landscapes in Southeast Asia (SALSA) merupakan kerjasama pemerintah dan sektor swasta untuk mengintegrasikan berbagai tim dari pemangku kepentingan yang berbeda-beda kedalam proyek-proyek riset, pelatihan dan proyek-proyek pengembangan lainnya untuk mendukung pembangunan rantai pasok yang berkelanjutan dan melindungi keragaman hayati di Asia Tenggara.

Sebagai bagian dari perusahaan konsorsium Indonesia, PT SMART Tbk (PT SMART), anak perusahaan dari Golden Agri-Resources (GAR) bersama Pusat Riset Pertanian dan Pembangunan Internasional Perancis (CIRAD), menandatangani nota kesepahaman (MOU). Nota kesepahaman ini juga ditandatangani oleh PT Riset Perkebunan Nusantara, the Asian and Pacific Community (APCC) dan PT SOCFINDO.

“Kerjasama CIRAD dan SMART telah berlangsung lebih dari 20 tahun yang lalu melalui pelatihan para mahasiswa, pegawai profesional perkebunan dan para peneliti dari seluruh dunia,” ujar Presiden Direktur PT SMART, Daud Dharsono rabu (29/3) dalam keterangan resminya kepada MajalahCSR.id.

Menurutnya, kerjasama ini telah memberikan dampak positif bagi perusahaan, para pemasoknya dan 50,000 petani swadaya melalui peningkatan produktivitas dan praktik agronomi yang lebih baik. Kerjasama riset dan pengembangan dengan CIRAD ini pada bulan Maret 2016 diperpanjang 10 tahun lagi.

Managing Director-General CIRAD, Michel Eddi mengatakan bahwa sektor agri-bisnis berperan sangat penting sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi regional. CIRAD berkomitmen penuh untuk bekerjasama dengan para mitra melalui inisiatif SALSA untuk meningkatkan praktik-praktik keberlanjutan bagi rantai pasok mereka.

Dirinya yakin, jawaban terhadap upaya mengakhiri deforestasi dan pencapaian sertifikasi untuk produksi berkelanjutan terletak pada upaya membangun kapasitas. Pihaknya akan terus menyalurkan sumber daya, kegiatan riset dan pengembangan yang dimiliki pada industri-industri ini untuk dapat mewujudkan hal tersebut.

Perjanjian ini melanjutkan berbagai upaya dan capaian GAR selama ini yang signifikan dalam mengembangkan rantai pasok yang berkelanjutan dan dapat ditelusuri. Saat ini, sekitar 60% dari pasokan kelapa sawit GAR telah mendapatkan sertifikasi RSPO, dan perusahaan saat ini sedang melanjutkan upayanya untuk mewujudkan 100% kemampu telusuran dan mendapatkan 100% sertifikasi RSPO untuk pasokan kelapa sawitnya pada 2020.

Perusahaan berkomitmen untuk memutus rantai deforestasi dari produksi kelapa sawitnya dengan mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan pada tahun 2011.

Disaat yang sama, nota kesepahaman lainnya ditandatangani antara GAR dan Louis Dreyfus Armaterus Group. Kedua perusahaan ini akan mengevaluasi peluang bisnis yang ada di Indonesia untuk lima tahun mendatang di bidang logistik kemaritiman dengan sejumlah rencana akuisisi dan investasi sekitar 100 juta dolar Amerika Serikat (AS). Presiden Perancis, Francois Hollande dan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti hadir dalam acara penandatanganan kerjasama ini.

Perancis merupakan salah satu mitra dagang terpenting Indonesia dari negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dengan nilai perdagangan antara dua negara mencapai lebih dari 2,23 milliar dolar AS per tahun. Kunjungan bersejarah Presiden Hollande, yang merupakan kunjungan pertama presiden Perancis setelah 30 tahun memberikan isyarat yang kuat untuk kerjasama antara kedua negara, dan juga menandai dukungan Perancis terhadap sertifikasi, perkembangan industri perkebunan yang berkelanjutan di kawasan regional, melalui langkah-langkah yang mendukung.

banner