banner
Dok. TPL
Berita

Menyeruput Kualitas Kopi Tapanuli oleh PT Toba Pulp

1398 views

Parmaksian – Majalahcsr. Indonesia sebagai negara produsen kopi nomor empat terbesar di dunia berdasarkan International Coffee Organization, dituntut untuk bisa menjadi pemain pasar terbesar di Asia dengan terus meningkatkan kualitas produksi kopi. Apalagi, saat ini menjamurnya banyak cafe kopi membuat permintaan kopi terus meningkat tiap tahunnya menjadi pasar menjanjikan bagi petani kopi.

Wilayah Tapanuli saat ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi khas di Indonesia. Namun berbeda dengan negara penghasil kopi lainnya, kesejahteraan petani kopi di Tapanuli belum sebaik kopi yang mereka hasilkan. Banyak diantara petani kopi yang hidup di bawah garis kemiskinan, akibat kurangnya pengetahuan mengenai mutu dan cita rasa, sehingga kopi yang dijual masih dalam kondisi nilai jual yang rendah.

Tedjo Pramono dari Rumah Kopi Ranin mengakui kualitas kopi dari daerah Tapanuli yang memiliki citra rasa unik diminati oleh banyak pencinta kopi. Sayang, menurutnya para petani kopi masih belum mengetahui kopi mana yang berkualitas untuk disajikan bagi penikmat kopi.

“Padahal jika mereka mengetahui kopi yang berkualitas, bisa menambah nilai jual dari kopi Tapanuli sendiri,” tandas Tedjo.

Dok. Rukmi

 

Agar bisa meningkatkan daya saingnya di pasar Asia, PT. TPL pun berbagi ilmu dengan memberdayakan para petani kopi dalam negeri yaitu di Kawasan Tapanuli, provinsi Sumatera Utara. Berkolaborasi dengan Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) dan Rumah Kopi Ranin PT. TPL mengadakan pelatihan.

Pelatihan tersebut berlangsung selama lima hari, 17- 21 Juli 2017 dan acara dihadiri Bupati Toba Samosir diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian, Lintong Sitorus dan Manajer Pengembangan Masyarakat (Community Development / CD) PT. TPL Ramida Siringo-ringo.  Dalam pelatihan ini juga melibatkan 20 orang petani dari kabupaten Tobasa dan Humbang Hasundutan (Humbahas).

Ramida menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari  program CD PT TPL bidang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pengembangan Ketrampilan yang dilaksanakan di lokasi pelatihan Pondok Bina Tani (PBT) PT. TPL di Kecamatan Parmaksian. “Dengan demikian mereka dapat menerapkan pelatihan yang diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi agar dapat memenuhi kualitas yang diminta,” jelasnya rabu (19/7).

Direksi PT. TPL, Mulia Nauli, yang membuka pelatihan secara langsung menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara penghasil kopi seperti kopi Sumatra, Kopi Aceh Gayo, dan kopi arabika Flores memiliki rasa dan harum yang mampu bersaing di pasaran global. Namun, Mulia tidak menampik bahwa kopi Indonesia juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk membangun dan mempromosikan dunia kopi di Indonesia.

Dok. Nasionalisme.co

Dikatakan Mulia, keterlibatan PT TPL membina para petani adalah untuk menambah pengetahuan para petani akan kopi mulai dari jenis tanamannya , bijinya, harumnya dan rasanya serta cara menyajikan kopi yang baik, sehingga para petani mengetahui akan jenis kopi yang bagus yang memiliki nilai jual yang tinggi.

“Pelatihan ini memberikan pengetahuan akan rasa dan mutu kopi yang bagus pasti mampu menjual dengan harga tinggi dan nantinya pasti akan membantu perekonomian,”ujar Mulia rabu (19/7).

Mulia menambahkan, program sekolah kopi yang dibangun PT TPL di kabupaten Humbahas sudah dalam tahap penyempurnaan. Sekolah ini sendiri dibangun agar menambah pengetahuan masyarakat, sekaligus membuktikan keseriusan perseroan dalam hal pengembangan kopi ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tobasa Lintong Sitorus mengapresiasi akan perhatian PT. TPL terhadap masyarakat melalui pelatihan yang nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

banner