Jakarta – Majalahcsr. Bagaimana kita bisa bahagia? Resepnya ada tiga, yaitu terjaganya harmoni antara manusia dengan sesama, lingkungan dan spiritual. Konon katanya, kita bisa menjadi masyarakat yang bahagia ketika kita mampu senantiasa menjaga harmoni antara ketiga unsur tersebut.
‘Tiga cara untuk bahagia’ ini secara global dikenal sebagai Happiness Sustainable Development Goals Pyramid atau Kebahagiaan Piramida SDG yang berakar dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicetuskan oleh PBB pada 2015 dan diadopsi oleh 193 negara. TPB adalah sebuah ajakan universal untuk mewujudkan dunia yang lebih bahagia dengan memberantas kemiskinan, melindungi bumi dan memastikan semua orang hidup damai dan sejahtera.
Acara Happiness Festival telah secara resmi dibuka oleh Presiden United in Diversity, Mari Elka Pangestu Taman Menteng Sabtu (31/3) hingga Minggu (1/4). Publik juga diundang dan banyak yang datang untuk belajar lebih dalam.

Dok. Happiness Festival
“Kami percaya bahwa akar permasalahan yang dihadapi oleh negara kita, seperti kemiskinan, kelaparan, polusi hingga ketidaksetaraan dapat berangsur-angsur dibenahi jika kita sebagai warga negara dapat membantu pemerintah menjaga harmoni antar manusia, lingkungan dan spiritual.” Papar Mari.
Happiness Festival memperkenalkan banyak aksi riil yang mudah untuk dilakukan dalam menjaga harmoni dengan ketiga elemen ini dan jika konsisten dalam melakukannya, akan membawa perubahan besar. Dalam hal menjaga harmoni antar sesama manusia, akan ada serangkaian dialog tentang kesetaraan dan kedermawanan yang melibatkan sociopreneur muda yang bertajuk ‘Better Biz Better World’, ‘Good Deeds: Happy Volunteering’ dan ‘The Women Role to Make Happier Society’.
Kesadaran untuk menjaga harmoni dengan lingkungan ditekankan lewat dialog ‘Zero Waste Living is The Future’, ‘Sustainable Food Consumption’ serta ‘Responsible Pet: Be Happy with Pets’. Publik pun diberikan edukasi untuk menjaga harmoni dengan diri sendiri secara spiritual lewat ‘Sweet and Toxic Success’ dan ‘Happiness Inside’.

Dok. Happiness Festival
“Moto dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan. Jadi, dalam mewujudkan kebahagiaan bagi 260 juta rakyat Indonesia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” ujar Executive Vice President United in Diversity, Cokorda Dewi.
Menurutnya pemerintah membutuhkan bantuan dari sektor privat, akademisi, organisasi masyarakat dan para masyarakat. Bagi negara Indonesia, kebahagiaan itu erat kaitannya dengan hidup bersama-sama di bumi pertiwi dengan harmonis ditengah keberagaman budaya dan kepercayaan. Hal inilah yang dapat dipelajari dan dipraktikkan bersama lewat Happiness Festival.
Selain dialog, akan ada workshop tentang pengolahan sampah, membuat natural lip balm dan home remedy serta praktik langsung tentang sustainable fashion. Selama acara berlangsung, ada juga piknik unik yang bertema Zero Waste Picnic’.

Dok. Happiness Festival
Happiness Festival dihadiri oleh para pemimpin seperti: Marzuki Usman, Aristides Katoppo dan Gde Ardika; pemimpin dari sektor privat: Catharina Widjaja, Maria Dewantini Dwianto, Gracia Danarti, Vikra Ijas, Leonard Theosabrata; figure publik dan para ahli: Reza Gunawan, Ade Rai, Eva Celia, Andien, White Shoes and the Couples Company dan masih banyak lagi.
Dari perusahaan juga banyak mendukung acara ini. Misalnya Wall’s, Gajah Tunggal, ASTRA, BRIZZI, Genki Sushi, PAUL, PLN, Blue Bird, Softex Indonesia, Softex Daun Sirih, MAP, SOGO, Kemenpar, PUPR, Jamba Juice, Krispy Kreme Doughnuts, Burgreens, Evoware, Avani, Foodhall dan OI.