Ubud – Majalahcsr. Berdasarkan data terakhir dari BNPB tanggal 4 Oktober 2017, jumlah pengungsi Gunung Agung sudah mencapai 141.000 orang dan harus tinggal di 419 posko pengungsian yang tersebar di Pulau Bali. Menurut data terakhir dari pemerintah setempat, peningkatan jumlah pengungsi telah mengakibatkan terkendalanya distribusi suplai logistik dan terbatasnya akses terhadap fasilitas air bersih dan sanitasi, sehingga meningkatkan resiko penyebaran wabah penyakit.
Menanggapi kebutuhan ini, 23 unit toilet telah selesai dibangun di dua lokasi pengungsian, Desa Les, Kabupaten Buleleng dan Desa Tianyar Timur, Kabupaten Karangasem. Ketersediaan fasilitas air bersih dan sanitasi ini dinilai sebagai kebutuhan yang paling krusial, sehingga penggalangan dana akan terus dilakukan, “Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, salah satu fokus penggalangan dana kami saat ini adalah untuk pembangunan toilet.” ujar Direktur Operasional Kopernik, Romy Tubagus jumát (6/10).

Dok. Kopernik
Sejak tanggal 22 September 2017, Kopernik bekerja sama dengan IDEP Foundation, Bumi Sehat, Rio Helmi, Rucina Ballinger, Bali ZEN, dan para orangtua dari Green School Bali akan terus mengirimkan suplai kebutuhan dasar dan menggalang dana untuk para pengungsi Gunung Agung. Upaya bersama ini dilakukan untuk membantu para pengungsi di tempat-tempat pengungsian.
“Selain dengan komunitas rekanan di Ubud, kami juga terus berkomunikasi dengan BNPB, pemerintah desa, dan banjar setempat agar upaya tanggap bencana ini dapat berjalan secara efektif.” lanjut Romy lagi.
Hingga tanggal 3 Oktober, penggalangan dana Tanggap Darurat Gunung Agung yang dilakukan oleh Kopernik telah tercatat mencapai Rp 693.886.500,- melalui donasi online dan transfer bank dari 576 donatur. Dengan dana tersebut, sebanyak 21 truk berisi berbagai kebutuhan darurat seperti obat-obatan, bahan makanan, matras dan selimut telah dikirim ke 12 lokasi yang paling membutuhkan.
Selain pembangunan toilet, ke depannya tim Tanggap Darurat Gunung Agung juga akan terus menggalang dana untuk pengadaan masker dan saringan air minum bersih guna membantu para penduduk yang masih terpaksa tinggal di posko pengungisan.