banner
Berita

Koalisi Internasional Minta Bank-bank Singapura Akhiri Pendanaan Batubara

949 views

Singapura – Majalahcsr. Koalisi dari sejumlah organisasi lingkungan terkemuka meminta bank-bank besar Singapura mengakhiri pembiayaan untuk pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang sangat berpolusi di Asia Tenggara. Kelompok tersebut meliputi Greenpeace, Walhi, Friends of the Earth, Change (Vietnam), Market Forces, BankTrack dan GreenID.

Pada tanggal 26 Januari, DBS secara diam-diam mengeluarkan sebuah kebijakan iklim baru yang sama sekali gagal menyingkirkan pembangkit listrik batubara ‘Unlucky 7’ manapun, yang direncanakan untuk pembiayaan di Indonesia dan Vietnam.

Tujuh pembangkit listrik tenaga batubara yang diusulkan akan menghasilkan 1,5 miliar ton CO2 selama masa operasionalnya, setara dengan 30 tahun emisi tahunan Singapura.

DBS tampaknya berpikir orang Eropa pantas mendapatkan udara dan energi yang bersih, sementara orang-orang di Vietnam dan Indonesia mendapatkan teknologi bahan bakar fosil yang ketinggalan zaman dan polusi. “Standar ganda ini merupakan penghinaan bagi kita yang menginginkan kesempatan untuk berkembang dengan bersih dan memotong blunder energi kotor dunia Barat.” Hong Hoang, Direktur Eksekutif CHANGE Vietnam, Hong Hoang dalam siaran pers Greenpeace (7/2).

Hong menjelaskan, Vietnam memiliki beberapa potensi terbesar di planet ini untuk energi terbarukan. Menurutnya inilah masa depan Vietnam, bukan energi pencemaran yang tua, yang ditolak oleh belahan dunia lainnya.

Hal yang sama dikatakan Jurukampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara – Indonesia, Hindun Mulaika bahwa DBS telah mendanai beberapa kesepakatan energi paling kotor dan paling kontroversial di Indonesia. Ia mencontohkan pembangkit Paiton 3 dan Jawa Tengah (Batang), dan berpotensi melakukan transaksi yang lebih kotor di masa depan.

“Ini adalah bencana bagi iklim dan polusi, juga bagi reputasi DBS. Agar DBS dapat hidup sesuai dengan retorikanya sebagai bank yang berkomitmen pada masa depan yang sehat di wilayah kita, maka mereka harus menghentikan pendanaan batubaranya dan beralih pada investasi di energi bersih.”Juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara – Indonesia, Hindun Mulaika.

Pembiayaan DBS kepada pabrik batubara berisiko menciptakan hinaan bagi Pemerintah Singapura yang baru-baru ini mengumumkan 2018 sebagai ‘Tahun Aksi Iklim. Direktur Eksekutif Market Forces,  Julien Vincent menjelaskan, adalah fakta bahwa DBS sedang mempersiapkan pembiayaan sebuah pembangkit listrik tenaga batubara baru di Vietnam, PLTU  batubara Nghi Son 2, hanya beberapa minggu setelah melepaskan kebijakan ini, menunjukkan betapa tidak efektifnya itu kebijakan tersebut.

Keywords: , , ,
banner