Jakarta – Majalahcsr. Akzo Nobel, perusahaan cat dan pelapis global terkemukaingin mensupport indonesia maritime sustainability. Artinya mensupport lingkungan secara berkelanjutan dengan memperkenalkan cara yang baik untuk mengelola sampah kepada masyarakat.
Pulau Pramuka dan Pulau Panggang sebagai bagian dari kepulauan seribu menjadi percontohan untuk mengenalkan pengelolaan sampah ini. Kepulauan Seribu terpilih sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “10 Bali baru”, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Kawasan tersebut memiliki potensi komoditas ikan dan komunitas laut lainnya yang melimpah dan dapat dikembangkan, serta berperan sebagai pusat upaya konservasi laut di Jakarta, yang mana menjadikannya sebagai lokasi paling cocok untuk menjalankan inisiatif ini. Para nelayan setempat di kedua pulau tersebut akan direkrut sebagai ‘Rangers’ yang akan mendorong adanya pengelolaan persampahan yang berkelanjutan di Kawasan Strategi Pariwisata.
Sebanyak 15 nelayan akan dipilih berdasarkan komitmen mereka untuk meningkatkan ekosistem di wilayah ini. AkzoNobel bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta untuk mengidentifikasi kualifikasi para nelayan dalam program tersebut.
“Para Ranger diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada masyarakat, serta agar menginspirasi berbagai pihak untuk meningkatkan pengelolaan sampah di wilayah lainnya,” ujar Country Manager, AkzoNobel Marine Coatings Indonesia, Junot Wijaya saat inisiatif #OperasiTangkapPlastik di Kepulauan Seribu, bekerja sama dengan Greeneration Foundation, Jum’at (10/8).
Selain membangun kapasitas para nelayan, inisiatif ini juga akan dikembangkan menjadi strategi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan para nelayan.
Dinas lingkungan hidup selalu berusaha menjalin hubungan dengan CSR perusahaan. Salah satunya dengan Akzo nobel yang membantu mengecat perahu nelayan.
Plastik menjadi permasalahan global. Plastik jadi salah satu ancaman jika tidak ramah lingkungan. Apalagi Jakarta pernah diberitakan jadi penghasil sampah kedua terbesar didunia.
“Kampanyenya jangan pakai plastik sekali pakai. Misalnya banjarmasin yang pakai plastik tidak sekali pakai,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Drs. H. Isnawa Adji M. AP.
Bersama Greeneration Foundation sebagai organisasi yang memiliki fokus di isu pengelolaan persampahan yang berkelanjutan, 15 nelayan Ranger terpilih akan diberikan pengembangan kapasitas melalui serangkaian pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan kewirausahaan yang berkelanjutan untuk menangani masalah sampah padat di wilayah tersebut. Sebagai bagian dari program, AkzoNobel akan berkontribusi dalam memberikan pengetahuan tentang pengecatan kapal yang berkelanjutan serta pelatihannya, serta menyediakan cat International bagi para Rangers.
