Peradaban Manusia terus berkembang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus dieksplorasi terbukti telah membuahkan berbagai penemuan inovatif di masanya. Saat ini kita sudah sampai di era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
Salah satu elemen penting yang menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 adalah “Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi”.
Hilirisasi hasil produk penelitian dan pengembangan (Litbang) menuju komersialisasi akan meningkatkan produktivitas industri. Dengan adanya hilirisasi hasil inovasi teknologi menuju komersialisasi maka akan menghasilkan banyak manfaat yang dapat dirasakan, diantaranya adalah adanya produk-produk baru yang muncul. Untuk mendukung implementasi menuju hilirisasi tersebut, Kemenristekdikti sejak tahun 2015 telah melaksanakan program penumbuhkembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi dan hasil Lembaga Peneltian dan Pengembangan (Lemlitbang) yang dimanfaatkan industri.
Di periode 5 (lima) tahun terakhir ini, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti, dengan 3 (tiga) program utamanya, yaitu Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi ( CPPBT ), Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Inovasi Industri sudah melakukan pembinaan dan penumbuhan startup teknologi yang berasal dari Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Industri, serta masyarakat umum sebanyak 1307 yang terdiri dari 749 PPBT, 558 calon startup (CPPBT) dan 15 Inovasi Industri.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, PhD. Ak.mengatakan, “I3E ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas. Kemenristekdikti ingin hasil inovasi dari para inovator benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat dan menumbuhkan sektor industri, khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0.”
Upaya untuk memperkenalkan serta menanamkan kecintaan teknologi dari perusahaan-perusahaan rintisan inovatif di masyarakat dan hasil Lemlitbang yang dimanfaatkan industri dan dapat dijadikan bahan komoditas yang layak dan laku di jual, melalui strategi promosi produk-produk hasil inovasi teknologi tersebut.
Ajang pameran I3E tahun ini adalah tahun ke-5 berturut-turut diselenggarakan sejak tahun 2015 dimana diharapkan dengan kiat promosi ini dapat menjadi daya tarik kepada calon kunsumen pengguna dan tentunya bagi investor. Ajang pameran I3E tahun 2019 ini bertempat di Hall B JCC, Jakarta yang akan berlangsung dari tanggal 3 s.d. 6 Oktober 2019 dengan mengambil tema “Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa”.
Guna lebih memeriahkan event tahunan ini, selain memamerkan hasil-hasil inovasi, ajang I3E tahun 2019 ini juga melakukan kegiatan lainnya seperti Seminar Bisnis dan Teknologi, Speed Dating, Talkshow Bisnis, Bisnis Coaching, dan Kompetisi Ide Teknologi. Sejumlah 500 investor juga diundang untuk menghadiri perhelatan ini, dimana diharapkan tentunya para investor tersebut dapat melakukan bisnis meeting dengan para startup.
Sesuai dengan amanat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, program Kemenristekdikti ini tentu sejalan. Apalagi poin 9 tersebut berkonteks membangun infrastruktur yang tangguh dan meningkatkan industri inklusi dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Di pihak lain, peningkatan kualitas “the man behind the gun” atau manusianya adalah kebutuhan yang mutlak dilakukan.