banner
Dok. Istimewa
Berita

Investasi Pendidikan untuk Kejayaan Perusahaan

1581 views

Jakarta – Majalahcsr. Manusia memerlukan barang-barang hasil tambang. Sebut saja minyak dan gas, batubara untuk listrik. Namun mineral ini suatu saat akan habis.

Milawarma, komisaris independent yang juga pernah lama menjabat sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengatakan, menurut prediksi timah sebagai salah satu mineral hasil tambang akan habis hingga 15 tahun mendatang.

Sedangkan Indonesia yang menjadi salah satu pemain besar batubara dunia, akan habis sumber batubaranya pada 70 tahun mendatang, dengan catatan eksploitasi normal. Namun eksploitasi besar-besaran akan membuat cadangan batubara cepat habis.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2015 cadangan batubara Indonesia tercatat sebesar 32 miliar ton.

PTBA yang menjadi penguasa batubara hingga tahun 1995 sudah sejak lama bersiap akan habisnya salah satu sumber energi fosil tersebut. Minimal dengan cara mempersiapkan lokasi bekas tambang nantinya tidak mati, sehingga roda ekonomi di daerah tambang tetap berkelanjutan.

Pendidikan

Salah satu hal yang dilakukan untuk berinvestasi jangka panjang adalah pendidikan. PTBA mencari Community Development Officer (CDO) menjadi vocal point bagi perusahaan. Di sekitar 50 desa, PTBA sengaja mencari bibit unggul dengan kialifikasi minimal D3 untuk membantu perusahaan.

Meskipun pendapatan selalu ada setiap bulan, namun CDO ini bukanlah seorang pegawai perseroan. Namun seorang CDO bisa menjadikan seorang Milawarma menggantungkan data daripadanya.

“Saya lebih percaya data dari CDO”, ujar Wilawarma saat mengisi Executive Program for Sustainability Partnership di Jakarta, Senin (3/4).

Tugas CDO ini adalah mencari bibit lain untuk diberikan beasiswa oleh perusahaan. Beasiswa ini dengan tanpa ikatan dinas. Tujuannya agar para penerima manfaat bersemangat untuk mencari nilai yang bagus guna persaingan dunia kerja nantinya.

Selain itu, CDO juga mencari informasi mengenai potensi daerah untuk dikembangkan. Pengembangan potensi daerah ini selain akan memberikan dampak kenaikan perekonomian bagi masyarakat sekitar, juga berdampak bagi perusahaan yang berada di tengah-tengah masyarakat.

Program yang dilakukan PTBA dalam pemandirian ekonomi daerah sekitar adalah dengan membuat SIBA (sentra industri bukit asam). PTBA membuat sentra industri bukit asam di berbagai bidang. Sebut saja Agrobisnis, suku cadang manufaktur, bidang umum dan jasa boga.

Hasilnya? Saat perseroan butuh mengganti alat yang ditenderkan sekitar US$95 miliar, peserta tender gagal semua karena harga yang melebihi jumlah maksimal yang ditenderkan. Kemudian perseroan dibantu dengan masyarakat sekitar terutama yang bergerak di bidang suku cadang membuat sendiri alat tersebut dengan harga total US$15 miliar.

Milawarma menyebutkan, keuntungan link dengan masyarakat sekitar adalah pasokan ke daerah tambang lebih murah, atau paling tidak faktor keamanan yang terjamin.

Contoh lain, ketika masyarakat dibina untuk kolam lele dan berhasil memasok ikan untuk satu kabupaten. Omzetnya bahkan mencapai Rp500 juta pada tahun 2016 atau 35 ton per tahun. Pasokan lele ini sekaligus menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan gizi dari pekerja PTBA sendiri.

Sawah lunto tahun 1990an 99% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berasal dari pertambangan. Sekarang PDRB-nya 90% berasal dari pariwisata dan olahraga.

“Bantuan kepada masyarakat Harus ada benefitnya, yang pasti perusahaan juga mendapat keuntungan,” tukasnya.

banner