banner
Dok. PRIA
Berita

Ini Pemenang Platinum PRIA 2018

1718 views

Surabaya – Majalahcsr.  Puncak apresiasi tertinggi bari para insan public relations (PR), PR INDONESIA Awards (PRIA) 2018, berlangsung di Surabaya, Kamis malam (29/3). Acara yang dilaksanakan berdampingan dengan festival rakyat Mlaku-mlaku nang Tunjungan di sepanjang Jalan Tunjungan itu penuh kesan, khususnya bagi keenam instansi/korporasi terpilih.

Mereka adalah Kementerian Keuangan, PT Kereta Commuter Indonesia (Persero), PT BNI (Persero) Tbk, PT Telkomsel Tbk, BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Kota Surabaya.
Keenamnya terpilih sebagai peraih trofi Platinum, apresiasi tertinggi yang diberikan kepada PR INDONESIA kepada lembaga negara/kementerian/BUMN/Korporasi swasta yang telah menghimpun penghargaan terbanyak di hampir semua lini kategori PRIA 2018.

Kemenangan mereka disaksikan oleh lebih dari 500 praktisi PR setanah air dan para pemimpin mulai dari kepala daerah hingga CEO. “Inilah pesta ‘olimpiade’ paling komprehensif yang dihadirkan untuk mengukur kinerja dan produk humas atau PR sepanjang satu tahun,” kata founder sekaligus CEO PR INDONESIA Asmono Wikan di Surabaya, Kamis (27/3). “Persembahan dari PR yang akan dibawa ke kantor masing-masing dapat menunjukkan peran PR sangat penting,” imbuhnya.

“Kepemimpinan yang Menginspirasi” menjadi tema sentral di malam penghargaan PRIA 2018. Menurut Asmono, hal Ini dikarenakan kepemimpinan merupakan elemen penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi, termasuk di wilayah PR. “Tanpa pemimpin yang memahami pentingnya PR dan memberikan ruang strategis kepada tim PR untuk berkembang, mustahil PR dapat memberikan kontribusi optimal,” ujarnya.

GPR Lampaui Ekspektasi

Bagi Kemenkeu dan KCI kemenangan ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu, keduanya meraih trofi serupa. Kemenangan Kemenkeu memang sudah diprediksi sejak awal. Selain mengirim lebih dari 17 entri di semua kategori, mereka tampil all out hingga ikut berkompetisi di kategori CSR, kategori yang tidak lazim dilakukan oleh kementerian.

Penampilan kementerian yang dipimpin Sri Mulyani sebagai menteri di setiap kategori pun kerap menuai pujian para juri. Mereka sepakat Kemenkeu mampu membuktikan kapasitasnya sebagai PR “zaman now”, mampu membuat program yang dinamis, solutif, dan dikomunikasikan dengan baik kepada publik.

Yang lebih menggembirakan, langkah-langkah ini mulai diikuti oleh government PR (GPR) lain. Sebut saja Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bandung, Pemkot Tangerang, hingga Pemkot Surabaya. Itu artinya, sudah terjadi revolusi cara berpikir di instansi pemerintah, “Dari dua kali ini saya menjadi juri untuk PRIA, lompatan mereka tahun ini luar biasa,” kata Magdalena, juri kategori Program PR dan Departemen PR.

Selain itu, juri pun menyoroti hal menarik lain. Banyak kategori, khususnya Program PR, yang mengarah ke digital dan menyasar kaum millennial. “Yang pasti, juri mencari siapa di antara para peserta yang berani tampil fokus, clear, dan otentik,” kata Asmono, juri Owned Media, Program PR dan Departemen PR.

PRIA adalah kompetisi yang rutin diadakan PR INDONESIA sejak 2016. Kompetisi yang memasuki tahun ketiga ini, terbuka diikuti korporasi dan organisasi baik pemerintah maupun nonpemerintah. Delapan kategori dihadirkan tahun ini, tiga diantaranya kategori baru. Antara lain, Kategori Krisis (Pedoman Krisis, Penanganan Krisis), Manual Tata Kelola Kehumasan, dan Laporan Tahunan (Annual Report dan Sustainability Report).

Kategori yang sudah ada sebelumnya meliputi Owned Media (Media Cetak, E-Magazine, dan Video Profile), Kanal Digital (Aplikasi, Website, dan Media Sosial), Program PR (Corporate PR, Government PR, Marketing PR, dan Digital PR), Program CSR (Sustainability Business dan Community Based Development), Departemen PR, dan kategori Terpopuler di Media yang menggandeng PT Isentia. Tak ayal, entri meroket menjadi 463 buah yang
berasal dari 105 organisasi (72 korporasi dan 33 lembaga pemerintah). Tahun lalu, PRIA mengemas 224 entri.

Sebanyak 16 juri ahli dikerahkan untuk memberikan penilaian obyektif. Antara lain, Maria
Wongsonagoro dan Magdalena Wenas (PR INDONESIA Gurus), Noke Kiroyan (Kiroyan Partners), Ariani Djalal (Kantor Staf Presiden), Troy Pantouw (Senior Consultant AIS Training and Consulting), Titis Widyatmoko (Pimred Brilio.net), Arbain Rambey (KOMPAS), Gunawan Alif (Indonesia CSR Society), dan banyak lagi.

Proses penjurian yang berlangsung secara maraton di Kantor PR INDONESIA, Jakarta, terbagi ke dalam dua metode. Yakni, sesi nonpresentasi dari Rabu (28/2/2018) hingga Jumat (2/3/2018) dan tanggal 6 – 8 Maret 2018 untuk sesi presentasi.

Keywords: ,
banner