banner
Wakil Walikota Cirebon Meninjau Incinerator yang Digagas Warga RW 13 Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (20/11/2020). Foto : Sudirman Wamad/Detikcom
Berita

Hebat, Warga Cirebon Bikin Alat Pembakar Sampah “Eco-Green”

913 views

MajalahCSR.id – Beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, sempat menjadi sorotan terkait polemik pembangunan pembangkit listrik  tenaga sampah. Pihak yang pro kebijakan mendukung pembangunan instalasi yang rencananya berlokasi di Bandung Timur. Mereka berpendapat sampah yang kian sulit terurus bisa dimanfaatkan untuk tenaga listrik. Di sisi lain, warga kontra menganggap operasional pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) akan berdampak bagi kesehatan warga sekitar karena menghasilkan residu asap.

Terlepas dari polemik tersebut, ada kabar baik soal pengolahan sampah. Warga RW 13 Kertasamboja, Kota Cirebon, Jawa Barat berhasil mengembangkan alat pembakar sampah yang ramah lingkungan. Penggagasanya adalah warga yang bernama Ariyanto Misel. Menurut Aryanto, alat pembakar sampah tersebut tidak menimbulkan asap yang menganggu sehingga bebas polusi.

“Tanpa bahan bakar minyak, karena alat ini hanya menggunakan sampah itu sendiri sebagai bahan bakarnya,” kata Aryanto, seperti yang dikutip detikcom, di RW 13 Kertasamboja, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020).

Pada kesempatan itu Aryanto menjelaskan cara kerja alatnya. “Pertama sampah dimasukkan ke dalam tabung besar untuk dibakar. Setelah dibakar, keluar asap yang kemudian turun masuk ke tabung kecil, yang fungsinya mengolah asap. Di tabung tersebut dicampur air dan berputar. Hasil dari pembakaran akan keluar pupuk organik cair,”  paparnya.

Aryanto mengatakan harga pupuk organik cair (POC) memiliki harga yang tinggi. “Mudah-mudahan alat ini menjadi salah satu alternatif pengurangan sampah di Kota Cirebon,” cetus Aryanto.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati menyambut baik gerakan peduli sampah warga RW 13 Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Sebab hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan tanpa polusi.

“Ini bisa menjadi percontohan untuk RW lainnya. Ini satu terobosan baik untuk mengurangi sampah di Kota Cirebon,” tutur Eti seusai mengunjungi alat pembakar sampah.

Eti menambahkan alat pembakar sampah tersebut masih memiliki kekurangan, yaitu suara mesin yang bising. “Memang tadi setelah dicoba, ternyata masih ada kekurangan, yakni suara dari mesin masih bising, tapi ke depan bisa diganti pakai dinamo,” ungkap Eti.

Eti berharap, dilansir detikcom, alat incinerator ini bisa menjadi semangat untuk warga Kota Cirebon terutama anak muda dalam berinovasi. “Alat ini diciptakan hasil karya anak bangsa, dan wong (orang) Cirebon. Semoga ke depan muncul inovasi lainnya dari para anak muda,” harap Eti.

banner