banner
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma'mun Amir, memberikan kata sambutannya secara daring atas penutupan program tanggap bencana secara resmi yang diinisiasi Habitat for Humanity Indonesia sejak 3 tahun lalu. Foto : Istimewa/HHI
Liputan

Habitat for Humanity Indonesia Resmi Tutup Program 3 Tahun Tanggap Bencana di Sulteng

467 views

MajalahCSR.id – Tiga tahun yang lalu gempa, tsunami, dan likuifaksi menghantam Sulawesi Tengah yang meluluhlantakkan aspek sosial, ekonomi termasuk penghidupan dan hunian warga saat itu.  Untuk membantu masyarakat di sana menata kembali hidup, Habitat for Humanity Indonesia (HHI) dibantuk sejumlah mitra dan rekan termasuk pemerintah setempat bahu membahu kembali membangun bumi Sulawesi Tengah untuk warga.

Akhir November ini, HHI mengakhiri program panjang mereka terkait tanggap bencana yang dilakukan sejak 3 tahun silam. Penutupan program itu secara resmi dilakukan melalui diskusi daring “Membangun Asa Pasca Bencana Sulawesi Tengah Melalui Penyediaan Hunian yang Aman, Nyaman dan Bermartabat”, pada Rabu (24/11/2021).

Pasca bencana, HHI sebagai organisasi kemanusiaan yang didukung sejumlah mitra dan pemangku kepentingan, berupaya membangun kembali hunian layak bagi masyarakat terdampak bencana.  Rudi Nadapdap, Interim Senior Operation Manager HHI mengungkapkan, “Begitu kita mendengar bencana yang dahsyat melanda saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah, Habitat Indonesia segera mengirimkan tim respon cepat (rapid response team) untuk melakukan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana.”  

Tak hanya itu, menurut Rudi, pihaknya memberikan dukungan pendampingan dalam rangka penanganan darurat bencana dan pemenuhan kebutuhan penyintas bencana terkait kebutuhan hunian. “Di awal program tanggap bencana, Habitat Indonesia telah menyalurkan 1.096 paket hunian  darurat (emergency shelter kits), 150 paket pembersihan puing-puing (rubble removal kits), kemudian dilanjutkan dengan membangun lebih dari 1.039-unit hunian sementara (temporary shelter) di beberapa desa terdampak, MCK komunal dan individual yang melayani 683 keluarga dan akses air bersih darurat bagi 1.795 keluarga,” paparnya.

Habitat hadir tidak hanya pada level (masa) tanggap bencana tetapi juga pada level rehabilitasi dan rekonstruksi. Selama 3 tahun berada di Sulawesi Tengah, sejak 2018, Habitat telah membangun 191 hunian tetap, 2 pusat kegiatan komunitas (community Center), merenovasi 2 gedung sekolah, membangun banyak fasilitas air bersih komunal yang telah melayani lebih dari 1.795 keluarga, dan menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi keluarga-keluarga agar memiliki ketahanan dalam menghadapi bencana di masa yang akan datang.

Uluran tangan dari HHI dan sejumlah mitra pendonor juga diapreasiasi pemerintah setempat yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma’mun Amir, dalam kata sambutannya di saat awal acara penutupan secara daring.

Selain Wakil Gubernur, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sigi, Asrul Repadjori  juga menyampaikan apresiasinya kepada Habitat Indonesia. “Ucapan terima kasih kami atas upaya Habitat dalam kegiatan penyelamatan, pembangunan hunian sementara, penyediaan air bersih, dan pembinaan terhadap masyarakat di desa. Kami sangat terbantu melalui berbagai kegiatan yang telah Habitat Indonesia lakukan. Masyarakat kami yang awalnya tidak punya rumah akibat bencana, kini sudah memiliki rumah lagi,” sebut Asrul. Selain bantuan pembangunan rumah,  pemahaman dan keterampilan tentang ketangguhan menghadapi bencanapun juga diberikan HHI kepada masyarakat melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan.

“Saya berharap semoga apa yang sudah dilakukan Habitat dapat mendukung masyarakat di Sulawesi Tengah untuk hidup berkelanjutan dan sejahtera pasca bencana.” 

banner