banner
Dok. Kemenperin
Berita

Daya Saing Industri Bantu Capai SDGs

1638 views

Yogyakarta – Majalahcsr. Pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa merupakan salah satu program pemerintah yang tertuang dalam butir Nawa Cita. Sedangkan dalam target Sustainability Development Goals (SDG) nomor 9, Industri, Inovation and Infrastruktur juga menjadi salah satu target untuk dicapai oleh pemerintah.

Daya saing dan produktivitas industri yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia memang perlu mendapatkan perhatian. Sektor pertanian misalnya,  membutuhkan dukungan dari sektor industri agar kegiatan pertanian lebih efektif dan efisien.

Selain itu, agar kegiatan pertanian juga dapat dilakukan lebih intensif dengan hasil yang lebih besar sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Kementerian Perindustrian pun aktif mendorong para pelaku industri termasuk industri kecil dan menengah (IKM) agar terus berkarya dan berinovasi untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sektor lainnya seperti pertanian.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika melakukan kunjungan kerja di CV. Karya Hidup Sentosa, Yogyakarta memberikan apresiasinya karena CV. Karya Hidup Sentosa selaku produsen alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah mempunyai kemampuan manufaktur terintegrasi dan membuat komponen secara mandiri. Tidak banyak pabrik yang mempunyai kemampuan seperti ini. Apalagi yang dihasilkan adalah produk yang menunjang pasca panen di pertanian dan perkebunan,” ujarnya, selasa (14/11).

Kemenperin juga berkepentingan untuk terus mendorong pengembangan industri alsintan di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar mengoptimalkan penciptaan lapangan kerja di daerah utamanya di desa. “Untuk itu, kami mendukung upaya perusahaan ini yang telah menguasai teknologi dalam pengembangan kendaraan pedesaan,” tuturnya.

CV. Karya Hidup Sentosa yang berdiri sejak tahun 1953 ini produknya telah dikenal masyarakat dengan merek Quick. Produk unggulannya, yaitu traktor tangan, yang mampu menguasai market share hingga 70 persen di pasar domestik. Ini dibuktikan dengan tersebarnya produk Quick dari Sabang sampai Merauke dengan didukung lebih dari 450 dealer di seluruh Indonesia.

Dengan jumlah karyawan sebanyak 3.000 orang, perusahaan memiliki kapasitas produksi untuk meghasilkan traktor tangan roda dua hingga mencapai 110 ribu unit per tahun, mesin panen 4.000 unit per tahun, traktor roda empat 600 unit per tahun, alat transportasi 6.000 unit per tahun, serta ferro casting dan steel 7.800 ton per tahun.

Menggunakan lebih dari 100 mesin berteknologi Computer Numeric Control (CNC), menjadikan Quick sangat presisi dan unggul dalam ketahanan. Tidak heran jika produk ini telah menjelajah tanah pertanian di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Kemenperin mencatat, berbagai produk alsintan yang telah mampu diproduksi dalam negeri, antara lain pintu air, pompa air, traktor tangan, mesin pengolah tanah, mesin penebah atau panen, penyemprot tanaman, penyemprot bertekanan, pengabut gendong bermotor (mist blower), pengering, perontok multiguna, pengupas gabah, pengayak (shifter), penyosoh (rice polisher), pemutih, penghancur jerami, pemotong rumput, serta Rice Milling Unit (RMU).

 

banner