Jakarta – Majalahcsr. Sekolah boleh setinggi langit, namun masalah pekerjaan adalah tahap selanjutnya yang tidak bisa dibilang mudah. Selain banyak yang belum berpengalaman dalam bekerja, lapangan pekerjaan yang sudah ada memang lebih sedikit dibandingkan jumlah lulusan, baik SMK, SMA maupun sarjana.
Pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla memang sedang menjalankan program dalam mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju yang menjadikan vokasi sebagai kunci utama kemajuan ekonomi. Dalam upayanya mendukung upaya pengembangan vokasi di Indonesia, melalui Corporate Social Responsibility nya, Astra Internasional Tbk mendirikan sekolah vokasi yang bernama Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).
Dalam sekolah ini, mahasiswa hanya membayar Rp15 juta setahun, sudah termasuk praktek. Astra sendiri mensubsidi biaya sebesar 50% dari biaya yang seharusnya dibayarkan oleh mahasiswa.
“Beberapa orang biasanya memaksakan untuk pendidikan S1, padahal dengan susah payah mereka menyelesaikan kuliahnya, namun pada saat bekerja sulit. Jika pendidikan vokasi bisa langsung konsen ke satu bidang, dan bisa jadi jenjang karirnya mengalahkan yang lain,” ujar Head of Public Relations at Astra International tbk, Yulian Warman di Jakarta, selasa (24/10).
Dok. Polman Astra
Dalam tahun ke 22, Polman Astra berhasil mencetak sekitar 3.199 ahli madya, 194 mahasiswa akan di wisuda pada 31 Oktober 2017. Mahasiswa yang berasal dari 14 provinsi ini , 64 diantaranya mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Polman Astra beserta uang saku sebesar Rp800 ribu sebulan.
Beasiswa tersebut tidak hanya berasal dari Astra internasional saja, tetapi anak usaha Astra juga ikut berperan. Diantaranya adalah dari PT Astra Agro Lestari untuk program studi Teknik Produksi dan Proses Manufaktur 9 orang, 7 mahasiswa dengan IPK diatas 3 mendapatkan beasiswa dari Yayasan Astra Honda Motor, 25 mahasiswa mendapatkan beasiswa dari yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat melalui PT Daya Adicipta Motora, 13 mahasiswa mendapatkan beasiswa Kopertis, 20 mahasiswa mendapatkan beasiswa Yayasan Amaliyah Astra (Laziz).
Salah satu keuntungan sekolah di Polman Astra ini adalah terbukanya lapangan pekerjaan bagi para lulusannya. Terbukti, 60,91% lulusannya diserap oleh grup Astra. Lainnya ada yang melanjutkan ke jenjang strata 1 ataupun bekerja di luar grup Astra.
Direktur Polman Astra, Tony Harley Silalahi menjelasan kurikulum yang diterapkan oleh Polman Astra mengadopsi dari Jerman dan Swiss, disesuaikan dengan pasar. Namun dalam waktu dekat, Tony akan bekerja sama dengan Kosen, Kumamoto College di Jepang. Kerjasama ini dilakukan dalam bidang riset, sehingga nanti para pengajar bisa belajar di Kosen juga.
“Untuk mehasiswa masih belum, karena kendala bahasa,” jelasnya lagi.
Dok. Polman Astra
Beasiswa
Polman Astra memang mencari calon mahasiswa penerima beasiswa di seluruh Indonesia, utamanya di wilayah timur Indonesia.
Dalam pencarian tersebut, Polman biasanya sekaligus menyelenggarakan tes di lokasi tersebut. Beberapa persyaratan yang bisa mengikuti ujian adalah nilai rata-rata rapor SMP diatas 7, penghasilan orang tua dibawah UMR (pra sejahtera). Setelah syarat tersebut terpenuhi, calon mahasiswa bisa lolos untuk menerima beasiswa jika lulus tes dan wawancara.
