MajalahCSR.id – Merayakan hari jadi bisa dengan beragam cara. Lain pula halnya dengan produsen sepatu asal Amerika Serikat, CLAE. Untuk memperingati hari jadinya yang ke 20 pada tahun depan, perusahaan yang bermarkas di Los Angeles, Kalifornia ini, merilis koleksi terbaru nan unik dari kulit kaktus. CLAE sudah berkomitmen jika lini produknya mendukung fasyen berkelanjutan, dengan koleksi sneakers dari material rumput jerami dan kain kasa yang didaur ulang.
Untuk sepatu dari kulit kaktus, perusahaan berkolaborasi dengan DESSERTO, produsen kulit kaktus yang di artikel sebelumnya sempat diulas. DESSERTO sendiri bukan produsen kulit kaktus yang kaleng-kaleng. Dia adalah pemenang penghargaan Green Product Award yang bergengsi di 2020 ini. Kerja sama ini menghasilkan sneaker kulit kaktus buatan CLAE adalah kali pertama yang diproduksi di dunia.
Tak hanya itu, sneakers yang bernama seri Bradley Cactus ini juga cocok dipadankan dengan tali sepatu dari nilon daur ulang (hasil daur ulang plastik), sementara sol bawahnya menggunakan 100% karet alam. Material karet alam ini berasal dari getah karet pohon Hevea penghasil bahan lateks.
Diklaim pohon tersebut berasal dari kebun yang sudah menerapkan manajemen lingkungan yang mendorong keseimbangan karbon di udara. Tak hanya sepatunya saja, CLAE juga mengusung kemasan dari daur ulang kertas karton untuk para pembelinya.
Bradley Cactus dikabarkan sudah bisa dipesan secara pre-order di harga USD 130 (lebih kurang Rp 1,8 juta dengan kurs Rp 14.100,00) yang lebih murah USD 20 dibanding rata-rata harga koleksi lainnya. Pilihan warnanya lebih mengadopsi unsur alam mulai dari putih, hitam, dan hijau, yang seluruhnya terinspirasi dari tanaman kaktus Nopal.