banner
Dok. Wikipedia.org
Berita

Baru! Aspal Modifikasi Polimer

4162 views

Jakarta – Majalahcsr. Shell mengembangkan teknologi terbarunya untuk aspal modifikasi polimer. Dibandingkan dengan aspal konvensional, produk terbaru ini diklaim memiliki tingkat elastisitas dan daya tahan yang lebih baik terhadap perubahan bentuk.

Indonesia dengan 17.500 pulau (Mongabay, 2015) mempunyai kontur tanah yang beragam, dari pegunungan hingga dataran rendah. Produk ini pun kembali diklaim menghasilkan pengaspalan yang lebih tahan lama, sesuai dengan tingkat kepadatan lalu lintas dan iklim tropis Indonesia.

Pasokan Shell Cariphalte PMB (rangkaian produk aspal dengan teknologi modifikasi polimer) sebagian besar berasal dari pabrik yang baru saja beroperasi di Balaraja, Tangerang dengan kapasitas peoduksinya 120 ton per hari. Pabrik ini dioperasikan oleh PT Buntara Megah Inti selaku distributor Shell Bitumen di Indonesia.

Pabrik ini mampu memproduksi semua produk Shell Cariphalte dengan beragam tingkatan PMB, tidak hanya spesifikasi PG70, PG 76, PG82. Teknologi PMB juga akan tersedia dalam formulasi yang tahan bahan bakar (Fuelsafe) dan suhu rendah (Low Temperature).

“Guna menciptakan pertumbuhan industri dan ekonomi yang berkelanjutan, perkembangan infrastruktur yang lebih besar sangat dibutuhkan. Di sektor jalan dan bandara, kami berupaya mengadopsi beragam solusi yang lebih maju, seperti aspal dengan modifikasi polimer, yang dapat memberikan performa yang lebih baik dan daya tahan yang lebih lama,” kata Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), Ir. Hediyanto W Husaini, disela-sela

Rangkaian produk Shell Cariphalte telah digunakan di banyak proyek jalan raya, jalan tol, bandara dan lintasan balap ternama di seluruh dunia. Proyek terbaru, landasan penghubung (taxiway) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan menggunakan produk Shell Cariphalte PG76 Fuelsafe.

Menurut Execituve General Manager Angkasa Pura 2, Agus Wialdi, teknologi bitumen dari Shell telah diterapkan pada taxiway dan landasan pesawat terbang. Rencananya tebal lapisan aspal adalah 19 cm untuk kedua lokasi.

Meskipun dari sisi harga relatif lebih mahal, yaitu Rp250 triliun untuk masing-masing, namun Agus merasa hal ini sesuai dikarenakan after sales service yang diberikan lebih lama dari yang lain. “Kami menginginkan untuk faktor keselamatan, bukan kekuatan,” tutur Agus.

Sebagai operator bandara, pihaknya masih belum akan menerapkan teknologi ini di lokasi lainnya. Mengingat teknologi bitumen ini masih belum masuk ke regulasi Kementerian Perhubungan, sehingga pihaknya-lah yang termasuk mengenalkan kepada regulator.

Dok. Shell

Formulasi Fuelsafe menawarkan daya tahan yang lebih baik terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh tumpahan bahan bakar. Formula ini juga mengurangi risiko munculnya lubang, sehingga meningkatkan daya tahan landasan penghubung.

“Shell sebagai pemimpin global teknologi bitumen (aspal) berharap dapat terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dalam membangun infrastruktur di Indonesia, serta memastikan pengembangan infrastruktur ini sesuai dengan cita-cita pertumbuhan negeri ini. Kemampuan dan fasilitas produksi lokal yang ada juga memungkinkan kami untuk lebih responsif terhadap permintaan pasar, semakin dekat dengan konsumen kami sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik,” kata General Regional Manager Shell Bitumen Asia, Thanes Rajatapiti.

Kesuksesan Shell Cariphalte PMB juga telah diuji di ruas-ruas tertentu Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Raya di Magelang dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. Shell juga menerima tanggapan positif dari para pemangku kepentingan proyek ini dalam hal performa dan kesesuaian penerapan.

 

 

banner