banner
Dok. Akzo Nobel
Berita

Akzo Pilih Kerjasama untuk Atasi Sampah dan Lingkungan di Kepulauan Seribu

1174 views

Jakarta – Majalahcsr. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Jambeck Research Group pada tahun 2015, Indonesia diindikasikan sebagai negara penghasil sampah plastik laut terbesar kedua setelah Tiongkok. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science ini memperkirakan bahwa sampah plastik laut di Indonesia mencapai angka hingga 1,29 juta metrik ton per tahun.

Melihat fakta tersebut, pihak pemerintah telah menargetkan untuk mengurangi jumlah plastik dan limbah lainnya yang mencemari wilayah perairan Indonesia sebanyak 70% pada tahun 2025.

Menyadari akan pentingnya kelestarian dan kesehatan lautan, AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis global terkemuka, mengadakan inisiatif #OperasiTangkapPlastik di Kepulauan Seribu, Jakarta, bekerja sama dengan Greeneration Foundation. Upaya pengumpulan sampah lepas pantai ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di laut yang saat ini melanda daerah pariwisata dengan melaksanakan program pemberdayaan komunitas nelayan.

Dok. Akzo Nobel

“Di AkzoNobel, keberlanjutan adalah fokus utama dalam segala hal yang kami lakukan. Dengan demikian, kami berusaha mengembangkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Country Manager, AkzoNobel Marine Coatings Indonesia Junot Wijaya.

Akzo merasa senang dapat menjalin kemitraan dengan Greeneration Foundation yang menganut nilai-nilai keberlanjutan serta kepedulian yang sama mengenai pencemaran plastik di laut. Melalui inisiatif ini, diberharapkan dapat membantu memberikan solusi terhadap pengurangan sampah plastik laut.

Kepulauan Seribu terpilih sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “10 Bali baru”, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kawasan tersebut memiliki potensi komoditas ikan dan komunitas laut lainnya yang melimpah dan dapat dikembangkan.

Selain itu kawasan ini juga berperan sebagai pusat upaya konservasi laut di Jakarta, yang mana menjadikannya sebagai lokasi paling cocok untuk menjalankan inisiatif ini. Pulau Pramuka dan Pulau Panggang sebagai area fokus pengembangannya.

Dok. Akzo Nobel

“Sebagai organisasi yang memiliki fokus di isu persampahan kami mendukung adanya upaya untuk menyelesaikan permasalahan sampah di darat maupun di pesisir,” ujar CEO Greeneration Foundation, Vanessa Letizia.

Dengan adanya program pemberdayaan untuk para nelayan di isu persampahan ini menurutnya secara tidak langsung akan memberikan dampak pada tangkapan ikan mereka. Karena dengan ekosistem yang sehat dan lingkungan yang lestari akan memberikan timbal balik positif untuk manusia juga.

Secara terpisah, AkzoNobel juga mendukung upaya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam mengumpulkan sampah di Kepulauan Seribu dengan penyediaan pemeliharaan kapal (on-board maintenance), termasuk pengetahuan mengenai pengecatan kapal yang tepat, untuk sembilan kapal pengangkut sampah yang secara teratur berhenti di pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

Drs. H. Isnawa Adji M. AP, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. “Kami menyambut baik dan mendukung inisiatif ini, karena sangat sejalan dengan upaya kami untuk menjadikan wilayah Kepulauan Seribu sebagai bagian dari program Kampung Iklim,” terangnya.

Dengan adanya kapal yang terpelihara dengan baik serta upaya dari para nelayan, harapannya adalah kesadaran warga untuk mengelola sampah dan memperhatikan lautan dapat meningkat sehingga Kepulauan Seribu dapat menjadi daerah pariwisata yang lebih bersih dan indah. Pihaknya juga mengapresiasi atas inisiatif atas dibentuknya para Rangers yang nantinya membantu Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dalam mengedukasi warga untuk bertanggung jawab terhadap permasalahan kebersihan lingkungan.

Inisiatif #OperasiTangkapPlastik terinspirasi dari kemitraan global antara AkzoNobel dan The Ocean Cleanup dalam membersihkan pencemaran di laut. Melalui kemitraan ini, AkzoNobel menyediakan teknologi pelapis untuk perangkat dan peralatan yang digunakan oleh The Ocean Cleanup. Ini adalah sebuah kontribusi besar bagi upaya penting dari organisasi dalam membersihkan plastik dari lautan. Pembersihan ini akan dimulai di Great Pacific Garbage Patch pada September 2018.

 

Keywords: , , ,
banner