MajalahCSR.id – Aktor Hollywood, Leonardo DiCaprio dikenal sebagai pesohor yang peduli pada lingkungan. Tak sekedar turut berkampanye, aktor yang juga terjun ke dunia bisnis ini dikabarkan merapat pada perusahaan sampanye, The Champage Telmont. Tak sembarang perusahaan anggur, karena Telmont benar-benar menerapkan praktik keberlanjutan pada perusahaannya.
The Champagne Telmont didirikan pada 1912, atau sudah berusia 110 tahun, saat popularitas sampanye tengah “booming” di Perancis. Beroperasi lebih dari 100 tahun, Telmont sudah mengantongi sertifikasi organik. Kini, merek sampanye yang sustainable ini di-endorse oleh sang aktor dan aktivis lingkungan yang sekaligus jadi pemegang saham.
Telmont merupakan perusahaan keluarga turun temurun, dan sejak 2007 korporasi mulai membuka bisnis ekowisata perkebunan dan proses pembuatan sampanye sebagai bagian dari operasionalnya. Berselang 10 tahun kemudian di 2017, kebun anggur mereka mendapat sertifikasi organik. Lalu pada 2021, Champagne Telmont merilis varian minuman organik pertamanya, cuvée. Pabrikan minuman kini jauh lebih berkembang dan memiliki investor dan makin menguatkan visinya pada sampanye khas Perancis yang berkualitas dan berkelanjutan.
Keterlibatan DiCaprio di perusahaan pada 2022 ini adalah sebagai pemilik minoritas saham. “Telmont bersama mitranya yang terdiri dari petani anggur, berupaya menghasilkan sampanye dari bahan 100% organik, serta memastikan produk yang dihasilkan mengadopsi sistem lifecycle yang berkelanjutan dalam tahun-tahun mendatang. Praktiknya mulai dari melindungi keberagaman hayati, dan memakai energi listrik yang 100% dapat diperbaharui. Telmont juga secara radikal menerapkan jejak karbon lingkungan yang rendah, membuatku senang jadi investornya,” papar DiCaprio.
Pada 2025 mendatang, Telmont berencana untuk menyertifikatkan anggur dan kebunnya 100% organik. Sementara itu di 2031, para mitra mereka sepenuhnya tersertifikasi dalam pertanian organik. Dengan begitu, perusahaan ini jadi pionir atau pemimpin dalam pertanian anggur organik yang merupakan bahan baku sampanye. Namun, rencana Telmont ini menurut sebagian pihak disebut ambisius. Hal ini mengingat wilayah tempat pertanian anggur Telmont beriklim lembab, menyebabkannya sulit untuk tidak memakai pestisida dan pupuk kimia.
Ludovic du Plessis, CEO Telmont, dan Bretrand Lhopital dari rumah sampanye generasi keempat yang pakar gudang dan pemeliharaan tanaman anggur berkolaborasi untuk menyusun strategi keberlanjutan baru yang dinamakan Au Nom de la Terre, atau In The Name of Mother Nature. Du Plessis lah yang mengajak DiCaprio bergabung sebagai investor untuk merealiasikan rencana keberlanjutan. Mereka berdua pun ternyata mengenal secara personal, dan sama-sama tertarik pada produk sampanye yang berkelanjutan.
Rencana keberlanjutan Telmont di antaranya melarang pendistribusian minuman ini melalui jalur udara, menjaga keberagaman hayati melalui konservasi lahan di lokasi, memakai sumber energi listrik yang terbarukan, serta mengubah areal kebun jadi 100% pertanian organik.