Jakarta – Majalahcsr. Pengembangan daerah timur, perbatasan dan transmigrasi negeri menjadi salah satu pekerjaan rumah di Indonesia. Indonesia bagian timur yang selama ini masih gelap, mulai digarap pasokan energinya sehingga bisa membantu pencapaian program elektrifikasi desa gagasan pemerintah.
Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo mengatakan, kebutuhan listrik tiap desa setidaknya mencapai 200 kilowatt. Sedangkan jumlah desa yang belum teraliri mencapai 13000 desa yang tersebar di lokasi transmigrasi, perbatasan, bagian terluar dan tertinggal di Indonesia.
Eko pun memastikan, pada 2018 mendatang, 1300 desa yang belum teraliri listrik tadi sudah terang. Hal ini didukung oleh rencana PT GE (General Electric) Operation Indonesia yang akan membantu menyumbang pembangkit listrik untuk 3 desa yaitu Dompu, Sumba Timur dan Lampung.
“Sebagai pilot project Dompu yang pertama karena disitu terdapat banyak industri,” ujar Eko rabu (19/7).
Pertumbuhan permintaan listrik di Indonesia telah melampaui pertumbuhan pasokan listrik yang tersedia karena pertumbuhan ekonomi yang cepat, meningkatnya jumlah kelas menengah dan tingginya volume urbanisasi. “Indonesia tidak mengalami kekurangan listrik dalam hal volume, namun output listrik tertinggal karena infrastruktur dan ketidakrataan persebaran permintaan,” papar CEO GE Indonesia, Handry Satriago.
Hingga kini, dari total 82.190 desa yang masuk dalam kategori elektrifikasi, sebanyak 69.531 desa sudah teraliri listrik.
