banner
Dok. Coca-cola
Berita

10 Tahun, 34 Juta Kg Sampah Dibersihkan dari Pantai di Bali  

1274 views

 

Seminyak – Majalahcsr. Terkenal sebagai ‘Pulau Para Dewa’, Bali kerap merepresentasikan Indonesia di mata dunia. Kendati demikian, beberapa dekade terakhir Bali menghadapi masalah peningkatan timbulan sampah.

Tidak hanya dipicu oleh meningkatnya jumlah penduduk dan turis, hembusan angin barat dan ombak bulan Desember hingga Maret membawa timbunan sampah dari Bali dan pulau Jawa. Hal ini menjadi salah satu faktor utama penyebab meningkatnya jumlah sampah di Bali.

Berangkat dari kekhawatiran terhadap tingginya angka sampah di Bali, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Quiksilver Indonesia (QS) mengambil aksi nyata dalam menjaga keindahan dan kebersihan Bali dengan menggagas Bali Beach Clean Up (BBCU) pada tahun 2007, sebuah program bersih-bersih pantai harian di lima pantai utama Bali. Hingga Juli 2017, tim Bali Beach Clean Up telah berhasil menyingkirkan lebih dari 34 juta kg sampah dari pesisir pantai Bali sepanjang 9.7 kilometer.

Dok. Coca-cola

Program ini didukung dengan 150 tempat sampah baru setiap tahunnya, 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, dan yang terutama 78 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai. Selain menjalankan program, kru BBCU turut berperan aktif sebagai ambassador untuk mempromosikan program BBCU: pentingnya menjaga lingkungan.

“Permasalahan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dengan kolaborasi yang semakin baik antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas, semakin cepat pula kemajuan yang akan kita rasakan,” ujar Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz.

Gunduz optimis bahwa Bali Beach Clean Up akan mendorong lebih banyak orang dan organisasi meraih tujuan yang sama yaitu untuk yang lebih baik. Menurutnya, akan selalu ada upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah.

Jika pantai bersih, tidak hanya menjadi kabar baik bagi pengunjung namun juga bagi penyu laut. Lebih dari 140,000 bayi penyu telah dikembalikan ke laut, dan membuat CCAI dan QS mendirikan dan menjalankan Kuta Beach Sea Turtle Conservation (KBSTC) pada 2010 sebagai bagian dari program BBCU. 

 

MENGENAI BALI’S BIG ECO WEEKEND

Melengkapi program harian BBCU, Bali’s Big Eco Weekend (BBEW) adalah festival tahunan di mana CCAI dan QS menceritakan kemajuan program BBCU dan berupaya untuk meningkatkan lebih banyak dukungan dari setiap orang di Bali untuk menjaga pantai-pantai Bali tetap bersih dan indah. Karena ini adalah tahun yang istimewa bagi program BBCU, Bali’s Big Eco Weekend 2017 digelar selama tiga hari, dari tanggal 28-30 Juli 2017.

Mengawali Bali’s Big Eco Weekend, CCAI dan Quiksilver berkolaborasi dengan Greeneration Foundation dan pihak pemerintah nasional dan lokal, menggelar eco forum yang bertemakan:Generasi Baru Pariwisata Kita: Sayangi Lingkungan. Pembicara dan partisipan hadir dari seluruh sektor untuk mendiskusikan pengelolaan sampah sebagai faktor penting dalam rencana Indonesia untuk mempopulerkan 10 destinasi wisata baru yang dikenal sebagai “10 Bali Baru”.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bapak R. Sudirman membuka forum dengan membacakan sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil dari forum ini akan dikonsolidasikan sebagai referensi berharga di masa depan untuk sektor pariwisata dan lingkungan.

Hari kedua adalah festival satu hari di pantai Seminyak. Dengan penekanan khusus pada angka 10, festival ini menampilkan kemajuan program BBCU dalam kurun waktu 10 tahun untuk menginspirasi setiap orang agar semakin terlibat dalam mengupayakan masa depan yang berkelanjutan untuk lingkungan.

Dok. Coca-cola

Pesan ini juga disampaikan melalui berbagai macam aktivitas seperti pelatihan eco-brick, kompetisi layangan, kompetisi fruit carving, lifeguards race, eco-food stalls, #ROXYFitness run dan yoga, sand sculpture, kegiatan bersih-bersih pantai, serta pelepasan bayi penyu yang paling ditunggu-tunggu.

“Hari ini, kami mengajak semua orang untuk berpartisipasi dan menyaksikan pelepasan 1,000 bayi penyu ke habitatnya, dengan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi lebih banyak orang mengenai konservasi penyu laut,” ujar Chris James, General Manager Quiksilver South Pacific.

Bali’s Big Eco Weekend 2017 menyambut bangga Coordinating Minister of Maritime Affairs, yang diwakilkan Bapak Safri Burhanuddin-Deputy for Coordinating Human Resources, Science-Technology, and Maritime Culture; Bapak Imam Prasodjo, Special Staff for Minister of Environment and Forestry; Menteri Perindustrian yang diwakilkan oleh Bapak Willem Riwu–Director of Beverage, Tobacco, and Refreshment; Louisa Andrea Miss Earth Indonesia 2016, dan atlet global Quiksilver-termasuk juara dunia Mark Richards (4 times International Professional Surfers World Champion),Tom Carroll  (2 times Professional Surfers World Champion), Matt Hoy (10 years World Championship Tour Competitor), serta para legenda lokal, Rizal Tanjung, Ketut Menda, dan Gemala Hanafiah.

Turut berpartisipasi di Bali’s Big Eco Weekend 2017 adalah organisasi-organisasi lingkungan-Greeneration Foundation, Bye Bye Plastic Bag, Yayasan Geombang Udara Sehat, Bali Animal Welfare Association, Earth Hour Denpasar, Yayasan Jegeg Bagus, Bengkel Energi, Rebelines, Malu Dong Buang Sampah Sembarangan, ROLE Foundation, Bali Sea Turtle Conservation.

Bali’s Big Eco Weekend 2017 turut disponsori oleh SUJ, Sugar Labinta, Darta, Indorama Vetures, Ecolab, PGN, Perkom, Atlas Copco, FABS, KRONES, United Can, Dynaplast, Diversey, Sandedn Intercool, NAVA, Mandiri, Husky, Turkish Airlines.

 

 

banner