banner
Dok. Rukmi
Berita

Energi Bersih, 9 IPP Siap Tanda Tangan PPA

1406 views

Jakarta- Majalahcsr. Pemerintah sedang gencar untuk membuat penggunaan energi fosil menurun, sekaligus menaikkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) . Direktur Jenderal energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Ir. Rida Mulyana, MSc., mengatakan bahwa saat ini iklim investasi EBT semakin menarik, sehingga dirinya optimis pencapaian bauran energi nasional sesuai target.

Dikutip dari databoks Katadata.co.id (13/9), Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Laporan Tahunan SKK Migas 2016 menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 31 persen pada 2050. Angka tersebut dari total kebutuhan energi nasional sebesar 1.030 MTOE. Sementara pada 2017 bauran EBT baru mencapai 11 persen.

Pada 2015, minyak bumi masih mendominasi bauran energi nasional, yakni sebesar 46 persen. Namun, pada 2025 diperkirakan akan tinggal 30 persen dan pada 2050 bauran minyak bumi kembali turun menjadi 25 persen yang berarti sudah di bawah EBT.

Pernyataan Rida sejalan dengan yang dikatakan oleh PT PLN (Persero) bahwa bulan ini pihaknya akan melakukan penandatanganan kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan beberapa perusahaan listrik swasta (Independent Power Plan/IPP). Dalam PPA tersebut, ada sekitar sembilan proyek pembangkit yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 640,65 MW.

“Penandatanganannya bulan ini, tapi belum tahu tepatnya kapan, yang jelas November ini,” kata Direktur Pengadaan dan Strategis 1 PLN, Nicke Widyawati di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/11).

Nicke juga menjelaskan bahwa PLTMH mempunyai kapasitas kecil dibawah 10 MW. Rencana pengoperasiannya pun beragam, ada yang tahun ini (2017) ataupun 2018.

 

Berikut sembilan lokasi pembangkit listrik yang akan dibangun:

  1. PLTA Poso Peaker, Sulawesi Tengah. Kapasitas 515 MW. Total investasi Rp 11,12 triliun, PT Poso Energy
  2. PLTP Rantau Dadap, Sumatera Selatan. Kapasitas 86 MW. Investasi Rp 8,2 triliun, PT Supreme Energy
  3. PLTM Bakal Semarak, Sumatera Utara. Kapasitas 5 MW. Investasi Rp 125,64 miliar.
  4. PLTM Cibanteng, Jawa Barat. Kapasitas 4,2 MW. Investasi Rp 71,4 miliar.
  5. PLTM Cikaso 3, Jawa Barat. Kapasitas 9,9 MW. Investasi Rp 182,21 miliar.
  6. PLTM Tanjungtirta, Jawa Tengah. Kapas­itas 8 MW. Investasi Rp 201,6 miliar.
  7. PLTM Kincang1, Jawa Tengah. Kapasitas 0,35 MW. Investasi Rp 9,14 miliar.
  8. PLTM Bone Bolango, Gorontalo. Kapasit­as 9,9 MW. Investasi Rp 416,47 miliar.
  9. PLTM Koko Babak, Lombok. Kapasitas 2,3 MW. Investasi Rp 86,79 miliar.

 

 

banner